gambar

Selasa, 14 Januari 2014

generalisasi dan konsep sejarah



GENERALISASI DAN KONSEP SEJARAH

A.   Prawacana
Sebagian sejarawan menanggap bahwa tidak ada ruang untuk melakukn generalisasi dalam studi sejarah. Pandangan ini trutama dianut oleh mereka yang memahami sejarah sebagai suatu yang unik. Generalisasi dalam konteks ini, dianggap sebagai suatu yang tabu bagi sejarawan. Metode berpikir yang digunakan ialah konduksi, yakni menyimpulkan sesuatu dari hal hal yang bersifat umum. Generalisasi dapat dijadikan sebagai dugaan sementara dan biasanya berupa generalisasi konseptual.
Generalisasi pada dasarnya adalah formulasi konsep atas himpunan pengetahuan terkait dengan hal tertentu. Jelaslah sudah bahwa sulit untuk memisahkan antara generalissi dan konsep dalam sejarah,berikut akan dikemukakan empat macam generalisasi dan beberapa konsep terkait yang banyak dijumpai dalam studi sejarah
B.   Generalisasi  konseptual
Konsep pada dasarnya, menggambarkan tentang fakta. Dalam masyarakat sulawesi selatan misanya, dikenal adanya dua kelompok sosial yang bebeda dan memiliki status serta kekuasaan yang berbedah dalam pranata sosial dan politik lokal. Generalisasi lain yang banyak dijumpai dalam studi sejarah, yaitu: kolonialisme, nasionalisme, kemerdekaan, revolusi, dan perdaban.
C.   Generalisasi Personal
Penyimpulan pesonal sama dengan cara bberpikir pars prototo, yakni menyamakan bagian dengan keseluruhan. Fokusnya bukan pada totalitas sesuatu itu, tetapi menyebutkan seorang aktor (personal) dapat membuka cakrawala berpikir terhadap suatu peristiwa sejarah.
Fokus utama pilihan atas tokoh dalam generalisasi seperti ini ialah pada peranya dalam proses sejarah   suatu daerah pada periode tertentu, Penyimpulan sejarawan bagaimana pun sederhananya  mengaakan generalisasi, namun ia tidak boleh larut didalamnya, agar studinya tetap empiris
D.   Generalisasi Spasial
Kata “timur” dan “barat” sering dijumpai dalam beberapa literatur sejarah. Ada pula kata”timur dekat” dan “timur jauh” pada masa penjajahan samudera, daereah daerah yang berada di luar eropa biasa juga disebut sebagai “dunia baru”, khusus untuk kawasan asia tenggara, cina dan jepang menyebutkan sebagai nang-yang  (daerah selatan) atau land below th winds (tanah dibawah angin).
E.   Generalisasi temporal
Penimpulan semacam ini terkait erat dengan aspek periodisasi waktu dalam sejarah. Misalnya sebutan kurung niaga pada 1450-1680 seperti yang digunakan antony reid dlam menjelaskan sejarah asia tenggara.
Dlam sejarah indonesia modern dikenl periode pengerakan nsional yang dimulai sejak lahirnya budi utomo (1908 ) higga berahkirya pendudukan militer jepang (1945) periode sesudhnya yakni antara 1945-1949 dikenal dengan revolusi fiik,dan seterusnya. Meskipun telah dikemukakan beberapa generalisasi dan onsep sejarah, namun patut direnungkan kembali kalimat kuntowijoyo, 

GUNA BELAJAR SEJARAH

A.   Prawacana
        Peranyaan yang sering muncul terkait dengan pelajaran sejarah ialah apa gunanya kita mempelajari sejarah? Bukankah itu adalah masa lalu atau sesuatu yang telah terjadi?
seorang okonom sangat bangga dengan objek studinya yang encoba meakukan predisi prediksi tentang perekonomian di masa mendatang.secara umum guna sejarah dpat dibagi menjadi empat, yaitu guna edukatif,inspiratif,interkatif,rekreatif.
B.   EDUKATIF
      Dalam konteks guna sejrah secara edukatif, penting dikemukakan di sini satu kalimat klasik, historia magistra vitae (sejarah adalah guru kehidupan) sebagai guru berarti memberi arahan . sejarah sebagai ilmu, mempunyai peran, yang tidak kalah pentingnya dengan ilmu ilmu lain, dalam memberikan konstribusi tentang kebermaknaan dari sebuah kehidupan.
C.   INSPIRATIF
      Sejarah dalam arti kisah adalah upaya menghadirkan kembali kejadian masa lalu dalam kehidupan sekarang. Dengan demekian belajar sejarah berarti berupaya untuk membangun kembali masa lalu dalam bentuk cerita sejarah.tanpa belajar sejarah,orang tidak akan mampu memahami keaadaan sekarang.tanpa pengetahuan sejarah, orang pun tidak mampu menginterpretasikan tentang sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang, namn tidak berarti bahwa sejarawan adalah ahli nujum yang sering membuat ramalan ramalan tentang masa depan.berpikir historis  memudahkan kita dalam mematahkan masa depan  dan sekaligus mengajarkan masa lalu.
D.   Interaktif
      Sejarah menurut edwardhellet cart adalh sebuah dialog yang tidak berkesudahan,dialog antara sejarawan dengan masa lalu hanya bisa dilkukan dengan mengunakan sumber sejarah. Manusia sebagai subjek yang mencoba melukiskan kisah sejarah umat manusia  ( objek) tidak pernah mencapai kesimpulan ahkir. Hal itulh yang menyebabkan terciptanya suasana dialog yang berkelanjutan . penulisan sejarah indonesia yang sangat kontroversial ialah tentang gerakan 30 september 1965. Proses dialog yang dibangun pada masa orde baru seakan menciptaakan satu ruang yang pasti dan resmi , kualitas dialog itu sangat ditentukan oleh ketersedian sumber sejarah. Artinya, kunci dari dialog sejarah, yang membedahkan dengan ilmu sastra.
E.    Rekreatif
      Belajar sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lalu. Karena itu, orang yang belajar sejarah biasa disebut sebagai wisatawan profesional di dalam dunia lampa, keberadaan sejarawan pada hakikatnya adalah “ duta “  dari masa lampau tidak hanya memberikan impormasi tentang  daerah daerah tersebut pada zaman tertentu,
      Sumber sejarah apapun bentuknya, merupakan aspek penting yang perlu diketahui, baik untuk kepentingan akademik maupun pariwisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar