GENERALISASI DAN KONSEP SEJARAH
A. Prawacana
Sebagian sejarawan menanggap bahwa
tidak ada ruang untuk melakukn generalisasi dalam studi sejarah. Pandangan ini
trutama dianut oleh mereka yang memahami sejarah sebagai suatu yang unik.
Generalisasi dalam konteks ini, dianggap sebagai suatu yang tabu bagi
sejarawan. Metode berpikir yang digunakan ialah konduksi, yakni menyimpulkan
sesuatu dari hal hal yang bersifat umum. Generalisasi dapat dijadikan sebagai
dugaan sementara dan biasanya berupa generalisasi konseptual.
Generalisasi pada dasarnya adalah
formulasi konsep atas himpunan pengetahuan terkait dengan hal tertentu.
Jelaslah sudah bahwa sulit untuk memisahkan antara generalissi dan konsep dalam
sejarah,berikut akan dikemukakan empat macam generalisasi dan beberapa konsep
terkait yang banyak dijumpai dalam studi sejarah
B. Generalisasi
konseptual
Konsep pada dasarnya, menggambarkan
tentang fakta. Dalam masyarakat sulawesi selatan misanya, dikenal adanya dua
kelompok sosial yang bebeda dan memiliki status serta kekuasaan yang berbedah
dalam pranata sosial dan politik lokal. Generalisasi lain yang banyak dijumpai
dalam studi sejarah, yaitu: kolonialisme, nasionalisme, kemerdekaan, revolusi,
dan perdaban.
C. Generalisasi Personal
Penyimpulan pesonal sama dengan cara
bberpikir pars prototo, yakni menyamakan bagian dengan keseluruhan. Fokusnya
bukan pada totalitas sesuatu itu, tetapi menyebutkan seorang aktor (personal)
dapat membuka cakrawala berpikir terhadap suatu peristiwa sejarah.
Fokus utama pilihan atas tokoh dalam
generalisasi seperti ini ialah pada peranya dalam proses sejarah suatu daerah pada periode tertentu,
Penyimpulan sejarawan bagaimana pun sederhananya mengaakan generalisasi, namun ia tidak boleh
larut didalamnya, agar studinya tetap empiris
D. Generalisasi Spasial
Kata “timur” dan “barat” sering
dijumpai dalam beberapa literatur sejarah. Ada pula kata”timur dekat” dan
“timur jauh” pada masa penjajahan samudera, daereah daerah yang berada di luar
eropa biasa juga disebut sebagai “dunia baru”, khusus untuk kawasan asia
tenggara, cina dan jepang menyebutkan sebagai nang-yang (daerah selatan) atau land below th winds
(tanah dibawah angin).
E. Generalisasi temporal
Penimpulan semacam ini terkait erat
dengan aspek periodisasi waktu dalam sejarah. Misalnya sebutan kurung niaga
pada 1450-1680 seperti yang digunakan antony reid dlam menjelaskan sejarah asia
tenggara.
Dlam sejarah
indonesia modern dikenl periode pengerakan nsional yang dimulai sejak lahirnya
budi utomo (1908 ) higga berahkirya pendudukan militer jepang (1945) periode
sesudhnya yakni antara 1945-1949 dikenal dengan revolusi fiik,dan seterusnya.
Meskipun telah dikemukakan beberapa generalisasi dan onsep sejarah, namun patut
direnungkan kembali kalimat kuntowijoyo,
GUNA BELAJAR SEJARAH
A. Prawacana
Peranyaan yang sering muncul terkait dengan pelajaran
sejarah ialah apa gunanya kita mempelajari sejarah? Bukankah itu adalah masa
lalu atau sesuatu yang telah terjadi?
seorang okonom sangat bangga dengan objek studinya yang encoba meakukan predisi prediksi tentang perekonomian di masa mendatang.secara umum guna sejarah dpat dibagi menjadi empat, yaitu guna edukatif,inspiratif,interkatif,rekreatif.
seorang okonom sangat bangga dengan objek studinya yang encoba meakukan predisi prediksi tentang perekonomian di masa mendatang.secara umum guna sejarah dpat dibagi menjadi empat, yaitu guna edukatif,inspiratif,interkatif,rekreatif.
B. EDUKATIF
Dalam
konteks guna sejrah secara edukatif, penting dikemukakan di sini satu kalimat
klasik, historia magistra vitae (sejarah adalah guru kehidupan) sebagai guru
berarti memberi arahan . sejarah sebagai ilmu, mempunyai peran, yang tidak
kalah pentingnya dengan ilmu ilmu lain, dalam memberikan konstribusi tentang
kebermaknaan dari sebuah kehidupan.
C. INSPIRATIF
Sejarah
dalam arti kisah adalah upaya menghadirkan kembali kejadian masa lalu dalam
kehidupan sekarang. Dengan demekian belajar sejarah berarti berupaya untuk
membangun kembali masa lalu dalam bentuk cerita sejarah.tanpa belajar
sejarah,orang tidak akan mampu memahami keaadaan sekarang.tanpa pengetahuan
sejarah, orang pun tidak mampu menginterpretasikan tentang sesuatu yang akan
terjadi di masa mendatang, namn tidak berarti bahwa sejarawan adalah ahli nujum
yang sering membuat ramalan ramalan tentang masa depan.berpikir historis memudahkan kita dalam mematahkan masa
depan dan sekaligus mengajarkan masa
lalu.
D. Interaktif
Sejarah
menurut edwardhellet cart adalh sebuah dialog yang tidak berkesudahan,dialog
antara sejarawan dengan masa lalu hanya bisa dilkukan dengan mengunakan sumber
sejarah. Manusia sebagai subjek yang mencoba melukiskan kisah sejarah umat
manusia ( objek) tidak pernah mencapai
kesimpulan ahkir. Hal itulh yang menyebabkan terciptanya suasana dialog yang
berkelanjutan . penulisan sejarah indonesia yang sangat kontroversial ialah
tentang gerakan 30 september 1965. Proses dialog yang dibangun pada masa orde
baru seakan menciptaakan satu ruang yang pasti dan resmi , kualitas dialog itu
sangat ditentukan oleh ketersedian sumber sejarah. Artinya, kunci dari dialog
sejarah, yang membedahkan dengan ilmu sastra.
E. Rekreatif
Belajar
sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lalu. Karena itu, orang yang belajar
sejarah biasa disebut sebagai wisatawan profesional di dalam dunia lampa,
keberadaan sejarawan pada hakikatnya adalah “ duta “ dari masa lampau tidak hanya memberikan
impormasi tentang daerah daerah tersebut
pada zaman tertentu,
Sumber
sejarah apapun bentuknya, merupakan aspek penting yang perlu diketahui, baik
untuk kepentingan akademik maupun pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar